Kompas.com - Apa
yang kita pikirkan akan mendefinisikan semangat kita. Itu mengapa
sangat penting untuk selalu membuat diri termotivasi dan memanamkan
dalam pikiran bahwa kita mampu memberikan hasil terbaik.
Berbeda dengan pemahaman banyak orang selama ini yang menyebutkan
bahwa semangat bisa habis dan harus diisi kembali dengan mengambil
jeda, para ahli dari Stanford University berusaha membuktikan bahwa
pendapat tersebut kurang tepat. Menurut mereka, semangat yang layu
lebih disebabkan karena faktor mindset belaka.
Dari hasil penelitian mereka, diketahui kesanggupan seseorang untuk
terus bekerja atau bersemangat sangat ditentukan oleh seberapa besar
dan sebatas apa mereka mampu melakukannya.
“Bila Anda merasa semangat itu ada batasnya, maka Anda juga akan
mudah lelah jika melakukan pekerjaan yang sulit. Tapi jika Anda merasa
tekad dan semangat adalah sesuatu yang tak mudah habis, Anda bisa terus
dan terus,” kata Veronika Job, peneliti dari Stanford University.
Dalam penelitiannya, Job dan timnya melakukan serangkaian eksperimen
untuk menguji para mahasiswa tentang kegigihan mereka. Setelah
mengerjakan tugas-tugas kuliah yang melelahkan, mahasiswa yang yakin
bahwa semangat itu terbatas, memiliki hasil ujian konsenstrasi yang
buruk dibanding dengan mereka yang yakin bahwa semangat adalah sesuatu
yang bisa dikendalikan.
“Mahasiswa yang diberikan pengaruh bahwa konsentrasi mereka ada
batasnya harus mengambil jeda beberapa saat sebelum melakukan tugas
berikutnya. Namun keyakinan bahwa semangat adalah sesuatu yang tidak
terbatas membuat mahasiswa lainnya lebih kuat dalam menghadapi
tantangan tugas sulit,” kata para peneliti.
Dalam jurnal Psychological Science, para peneliti mengatakan bahwa
kuat tidaknya seseorang menghadapi godaan sangat ditentukan oleh
kekuatan pikiran. Mereka mengatakan, hasil penelitian ini bisa menjadi
landasan keyakinan bagi para pecandu untuk mengatasi masalahnya atau
para pekerja yang sering kehilangan motivasi bekerja.
Senin, 11/04/2011 18:07 WIB Ramdhania El Hida - detikFinance
Jakarta - Pemerintah tetap komitmen terhadap perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Agremeent (ACFTA). Walaupun daya saing produk Indonesia kian tergerus China, yang juga berdagang secara tidak fair.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan berdasar temuan tim
independen Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) dan Komite Pengamanan
Perdagangan Indonesia (KPPI) terungkap bahwa terdapat perdagangan
yang timpang sebagai imbas dari penerapan kebijakan ACFTA. Namun,
kata Mari, pemerintah telah menanggulangi ketidakseimbangan tersebut
melalui penerapan beberapa kebijakan.
"Temuannya menunjukkan bahwa ada perdagangan yang tidak fair makanya itu kita kenakan bea masuk tambahan, itu namanya bea masuk antidumping, ada juga namanya bea masuk safeguard,
namanya bea masuk penyelamatan," ujarnya ketika ditemui di Kantor
Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin
(11/4/2011).
Meskipun Mari menyatakan komitmen kebijakan ACFTA akan tetap
dijalankan. Pasalnya, kebijakan tersebut juga mempunyai keuntungan
seperti meningkatnya investasi China di Indonesia.
"Iya masih komit, kita mengatasi masalah daya saing di dalam negeri,
untuk mengatasi berbagai hal, ada yang infrastruktur ada masalah bahan
baku. Semua itu harus kita atasi dan pada saat sama kita sudah punya
kesepakatan bilateral dengan China untuk menjaga supaya hubungan
kita itu win-win," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang
mengatakan pemerintah akan tetap menjalankan kesepakatan yang telah ada
dengan China.
"Yang paling penting buat kita itu bagaimana agar balance dan tidak merugikan kita. Itu PR (pekerjaan rumah) kita, kita kerjakan, meningkatkan capacity building
dan meningkatkan daya saing. Tapi juga China kita minta menjaga
balance of trade-nya. ASEAN iya, kita harus komit dengan ASEAN. Ini
dalam kerangka ASEAN, bukan bilateral. Tapi kita juga tidak ingin
industri kita mengalami gangguan, apalagi sampai mengalami kebangkrutan
atau apapun sesuai laporan perindustrian," ujarnya.
Sebagai informasi, sebanyak tujuh jenis produk industri yakni besi dan
baja, tekstil dan produk tekstil (TPT), kosmetika, mainan anak, alas
kaki, lampu, dan loudspeaker diusulkan untuk dievaluasi penerapannya
pasca implementasi perjanjian perdagangan bebas ACFTA.
Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, dari tujuh produk tersebut,
terdapat lima jenis produk utama yang mengalami lonjakan impor yang
signifikan. Kelima produk itu adalah besi dan baja, TPT, mainan anak,
kosmetika, dan alas kaki.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Februari 2011
perdagangan Indonesia dengan China juga mencatat defisit US$ 324,5
juta. Defisit neraca perdagangan nonmigas dengan China pada periode
Januari-Oktober 2010 mencapai US$ 5,3 miliar. Angka itu mengalami
peningkatan sebesar US$ 1,4 miliar dibandingkan periode yang sama
tahun 2009 senilai US$ 3,9 miliar.
INILAH.COM,
Jakarta – Diam-diam artis Marissa Haque yang juga mantan calon wakil
gubernur Banten mengagumi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Karena itu, Marissa dan suaminya Ikang Fawzi menghadiahi Mahfud sebuah
lagu, berjudul “Jujurkan Keadilan”.
"Saya kesini hanya untuk menyerahkan lagu yang sudah saya buat dengan Ikang," ungkapnya saat mengunjungi MK, Kamis (30/06/2011).
Menurut
Ica, begitu ia akrab disapa, awalnya lagu itu ingin dibuat
kenang-kenangan untuk Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM)
sebagai kampus yang telah mengajarkan dirinya tentang ilmu hukum di
Pascasarjana. "Namun, saat proses rekaman itu selesai, Pak Mahfud
tengah didera berbagai masalah. Terutama perseteruan terkait kaus surat
palsu MK," ujarnya.
Ica adalah salah satu mahasiswa
Mahfud di kampus tersebut. "Saya kagum kepada beliau, selain karena
dosen saya di UGM, saya percaya dengan sepak terjang beliau selama di
MK yang tak kenal kompromi dalam menegakkan keadilan," sanjungnya.
Lagu
berjudul "Jujurkan Keadilan" itu berdurasi 3 menit 50 detik. Lagu
tersebut menyampaikan pesan agar keadilan harus berjalan di atas
kejujuran, agar hukum di negeri ini bisa berjalan sesuai dengan tujuan
ilmu hukum untuk memberikan keadilan bagi rakyat.
"Semoga
ini (lagu), memberi motivasi kepada beliau, untuk tetap mempertahankan
komitmennya menegakkan keadilan di negara ini." [tjs]
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Marissa Haque menegaskan bahwa dirinya
tidak akan terjun lagi dalam ajang pemilu kepala daerah (pilkada) di
Banten. Menurut dia, keikutsertaannya dalam pilkada Banten beberapa
waktu lalu cukup sebagai pembelajaran dalam hidupnya.
”Jadi saya ucapkan terima kasih kepada Pak Suhaemi mantan Kajati
Banten yang telah mempercayai saya,” ujarnya “Mungkin waktunya kurang
tepat,” tegas Marissa saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta
Jumat (18/3)
Marissa menuturkan saat kini ia tengah berkonsentrasi penuh untuk
menyelesaikan studi S2 nya di UGM di dua fakultas, yaitu Fakultas
Hukum dan Fakultas Ekonomi Bisnis. ”Fokus saya saat ini ke situ,”
tambahnya.
Ia juga mengungkapkan cita-cita besarnya saat ini adalah ingin
berkarier sebagai hakim di Mahkamah Konstitusi (MK). ”Saya melihat di
MK saat ini belum ada Ahli Hukum Bisnis. Sembilan hakim di MK
adalah ahli Hukum Tata Negara, Hukum Pidana dan Hukum Perdata. Belum
ada dari Hukum Bisnisnya, yang nantinya spesialisasi insya Allah
pada Hukum Ekonomi Syariah,” ujar Marissa.
Kini ada
12 INPRES untuk urusan Mafia Pajak Gaqyus Tambunan. Pendapat lugas dan
cerdas disuarakan oleh Dr.Zaenal Arifin Muchtar dari UGM (Ketua PUKAT FH
UGM) di Yogyakarta, dalam sebuah wawancara jarak jauh dan life. Menurutnya, komitmen dari Leader tidak
ada atau diduga "tidak mampu", dengan pertimbangan kenyataan lain di
lapangan yang tersaksikan masyarakat sebagai: (1 )tidak berani; (2)
tidak tetap hati; dan (3) tidak mau.
Kemampuan
manajerial birokrat yang tak berkomitmen harus disegerakan untuk
DIPANGKAS oleh Presiden RI. Kemampuan manajerial sebagai Kepala Negara
dan Kepala Pemerintahan cq Presiden RI yang intelektual berkelas Doktor harus mampu menggantikan mereka berdasarkan hasil pembobotan HR Scored Card berbasis Merit Based System. Menurut Dr. Rizal Ramli adalah bahwa Demokrasi Kriminal Indonesia terbajak sistem Politik dan Leadership lemah karena dugaan sang Leader yang tidak bersih (Metro Hari Ini, Pk 18.20)
Ya Allaaah... fabiayyi ala'i Robbi kumma tukadzdibaaan... tak ada lagi ni'mat yang
akan kami dustakan Ya Allaaah... Terimakasih banyak atas rezeki umur
panjang, kebahagiaan berkelanjutan... anak-anak sehat dan
cantik-cerdas... teman-teman kami yang setia dalam suka dan duka...
terimakasih Ya Allah...terimakasih...
Bulan-bulan terakhir ini kami berdua semakin banyak berdua... bulan madu teruuus... Alhamdulillaaah...
Bulan Madu Terus Selama di Yogyakarta: Marissa Haque & Ikang Fawzi Sumber:http://marissa-haque-fh-ugm.blogspot.com/
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN
- Ikang Fawzi dan Marissa Haque mengajak seluruh rakyat Indonesia, ikut
menghijaukan lereng Merapi. Ajakan itu disampaikan usai Ikang menanam
pohon jati dan Marissa menanam pohon Trembesi, pada acara penanaman
seribu pohon di Hargobinangun, Pakem, Sleman, Jumat(18/2/2011).
Pasangan
suami istri itu mengharapkan, hutan yang hancur akibat letusan Merapi
cepat tumbuh subur sehingga kawasan itu pulih seperti sedia kala. "Mari
bangun kembali hutan kita yang sudah hancur agar hijau dan bisa
bermanfaat bagi masyarakat," katanya sehabis menanam pohon di acara yang
digelar Fakultas Hukum UGM itu.
Pada acara bakti sosial ini
Ikang dan Marissa menanam pohon jati dan trembesi di lahan hutan rakyat.
Pihak Fakultas Hukum UGM memberi bantuan sebanyak 1000 bibit pohon
kepada masayarakat di sisi selatan Merapi.
Menurut Camat Pakem,
Budiharjo, kerusakan hutan di wilayah Pakem mencapai sekitar 60 hektare
terdiri dari hutan rakyat seluas 10 hektare dan kawasan hutan taman
nasional Merapi seluas 50 hektare. "Bantuan dari UGM ini akan ditanam di
hutan rakyat agar nantinya dapat dimanfaatkan warga sekitar," katanya.
(*)
Beri Hadiah ke Ikang, Marissa Haque Malah Dikasih SurpriseSumber: Hendra, kapanlagi.com, Jan 2011
Marissa HaqueAtas kelulusan sang suami dengan hasil sempurna ketika menyelesaikan studi S2 pada bulan Desember 2010 lalu, Marissa Haque merasa perlu memberikan hadiah. Keberhasilan Ikang Fawzi itu pun ditandai dengan pemberian kado kepada sang suami yang disesuaikan dengan kebutuhannya, yakni sebuah laptop.
“Aku tahu Ikang butuh alat yang canggih dan simple dan bisa juga untuk otak-atik lagu. Dia kan orangnya suka bikin lagu terus mengaransemen sendiri. Dengan laptop itu Ikang bisa kerjakan dalam satu tempat,” cerita pemilik nama lengkap Marissa Grace Haque ini di kediamannya di kawasan Bintaro, Tangerang, Selasa (17/1). Tapi tanpa diketahui Marissa Haque, Ikang pun sudah menyiapkan hadiah untuk dirinya.
Dan hadiah yang diberikan juga sama seperti yang diberikan Marissa ke Ikang. “Jadi aku mau memberikan hadiah laptop ke dia, nggak tahunya dia juga ngasih aku laptop juga yang sama. Katanya aku kan suka ngedit film di laptop, jadi dengan laptop ini aku dipermudah. Aku dikasih warna putih yang girly dan Mas Ikang aku kasih warna silver yang cowok banget,” ujarnya sambil tersenyum.
Memang tidak dipungkiri, kalau urusan gadget, pasangan suami istri ini sangat up to date. Bagi mereka laptop yang mereka miliki sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pendidikan. (kpl/hen/boo)
Education | Wed, Jan 20, 2010 at 18:34 | Jakarta, matanews.com
Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan Mobil Klinik Tanaman Terpadu yang akan memberikan layanan kepada petani terkait dengan masalah tanaman, tanah, hama dan penyakit.
“Mobil Klinik seharga Rp900 juta per unit tersebut merupakan hibah kompetisi dari Program Revitalisasi Pendidikan Tinggi Pertanian Ditjen Dikti,” kata Dekan Fakultas Pertanian, Prof Didi Sopandi saat peluncuran mobil klinik tersebut di Kampus IPB, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Mobil klinik tersebut juga memberikan layanan konsultasi arsitektur lanskap di sentra pertanian dan daerah mitra kerja IPB. IPB, lanjut dia, mewujudkan program Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) tersebut dengan membangun klinik tanaman terpadu yang “mobile”.
Peluncuran Mobil Klinik Tanaman Terpadu tersebut dilakukan oleh Rektor IPB Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, yang dihadiri Direktur Akademik, Ditjen Dikti, Kementerian Pendidikan Nasional Dr Illah Sailah.
Mobil klinik tersebut direncanakan mulai beroperasi pada Februari 2010 dan pada tahap awal baru akan melayani petani di Bogor, terutama di desa-desa sekitar kampus IPB. Ke depan, mobil klinik juga akan melayani petani di berbagai daerah di Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.(*an/z)
Marissa Haque Ikang Fawzi: Kematian Itu Sangat Dekat Dear Tweeps
-
Kematian itu sangat dekat dear Tweeps, jgn pernah bosan berbuat baik.
Allahu Akbar!
pic.twitter.com/TJMv5bPhCW
[image:
f5e70122f5a7e34a56114ee0d0e43f8c...