Lafaz Allah Azza wa Jalla

Lafaz Allah Azza wa Jalla
Lafaz Allah SWT, Marissa Haque

Mantan Presiden Habibie di Rumahnya

Mantan Presiden Habibie di Rumahnya
15 dari 18 Pendiri Yayasan Orbit, Andi Rallie Siregar, Marwah Daud Ibrahim, Neno Warisman, Marissa Haque, dlsb

alumni universitas trisakti jakarta, marissa haque fawzi

alumni universitas trisakti jakarta, marissa haque fawzi
alumni universitas trisakti jakarta, marissa haque fawzi

Asma Allah Tuntunanku-Marissa Haque Fawzi

Asma Allah Tuntunanku-Marissa Haque Fawzi
Asma Allah Tuntunanku-Marissa Haque Fawzi

Minggu, 29 November 2009

Ekonomi Syariah bagi Pembangunan HTR: Marissa Haque*

Ekonomi Syariah bagi Pembangunan HTR:
Marissa Haque*

Membaca kembali berita di Kompas tertanggal 16 Oktober 2009 lalu, terkait dengan perolehan permodalan terkait dengan keinginan membangun hutan tanaman rakyat membuat hati ini harap-harap cemas. Setelah berbagai kesulitan terkait dengan sumber pembiayaan dalam negeri saat lalu ditambah lagi dengan keberadaan kasus pidana Bank Century sampai-sampai menimbulkan sebuah frasa dan diksi baru yaitu ‘Cicak vs Buaya.’ Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan di Dephut menyatakan telah menyediakan dana Rp 840 Miliar untuk untuk Hutan kredit Tanaman Rakyat in oleh Koperasi atau Kelompok Tani (Gapoktan).

Kepala Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (P3H) di Dephut Deny Kustiawan pada tanggal 15 Oktober 2009 lalu menerangkan lebih jauh bahwa telah tercatat ada 2 (dua) pemegang izin HTR (Hutan Tanaman Rakyat) yang telah mengajukan diri tertarik pada pinjaman dengan sumber pembiayaan Dephut tersebut, yaitu: (1) Sumatra Utara; dan (2) Maluku Utara.

P3H ini sendiri sekarang tengah mengelola dana Reboisasi sebesar Rp 1,4 Trilyun,-, dimana sebagian dari dana tersebut digunakan untuk kredit pembangunan HTR, dan sebagian lagi sebesar Rp 560 Milyar,- untuk HTR (hutan tanaman industri.) Teknis pengajuannya adalah dengan mengajukan kredit tersebut kepada Bupati diwilayah kompetensi kerjanya masing-masing. Dengan teknis sebagai berikut: (1) Bupati menerbitkan cadangan kawasan hutan produksi utnuk HTR atas nama kelompok tani ataupun koperasi; selanjutnya (2) Menhut menerbitkan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu HTR.

Konsep kerja dari sistem pembiayaan ini dibangun berdasarkan prinsip kerja “kemitraan.” Dimana petani/gapoktan boleh menggandeng/digandeng oleh para pihak lain untuk mmbangun HTR tersebut. Roni Syaefulah dari Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman, Dephut menerangkan lebih lanjut bahwa dengan swadaya artinya para petani.gapoktan membangun sendiri, dan pola pengembangan dimaksukan bahwa investor membangun HTR lalu menjualnya melalui P3H. kemudian masyarakat mengangsur pembayaran melalui P3H.


Jemput Bola Ekonomi Syariah
MES (Maysarakat Ekonomi Syariah) secara sangat jeli melihat kesempatan terbuka bagi sektor pembiayaan HTR ini sebagai salah satu bidang sosialisasi sistem bagi hasil berbasis ilmu ekonomi Islam dimana sektor ekonominya memiliki underlying asset yang nyata harus dapat memanfaatkan peluang potensi pembiayaan pemangunan HTR tersebut. Menurut Sekjen Asosiasi Ahli Ekonomi Islam Agustianto, pinjamaan dengan pola pembiayaan syariah dimana pemilik modal dan pekerja membagi resiko usaha dukup adil untuk dijalankan didalam bisnis HTR ini. Jadi tunggu apa lagi? Tinggal MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) melalui Ketum dan atau Sekjennya dapat pro aktif menjemput bola dengan mengadakan pendekatan kepada para instansi terkait, antara lain: (1) Dephut melalui Menteri Kehutanan; (2) Kemnekop-UKM melalui Menkop-UKM; (3) Bank Indonesia memalui Deputy Pembiayaan Syariah, dan lain sebaginya.

* Marissa Haque Fawzi
   Ketua Bidang Sosialisasi MES (Masyarakat Ekonomi Syariah)

Minggu, 18 Oktober 2009

Pelantikan Pengurus Pusat MES 2008-2011: Marissa Haque

December 30th, 2008


“Tidak usah khawatir, BI mendukung ekonomi syariah”, kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dalam sambutannya saat Peresmian Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) 2008-2011, 23 Desember 2008. Boediono menambahkan, ini setidaknya dibuktikan dengan masuknya dua pejabat tinggi BI dalam susunan Pengurus MES periode ini. Mereka adalah Deputi Gubernur BI Siti Halimah Fadjrijah (Wakil Ketua Dewan Penasehat) dan Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad (Ketua Umum).


Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) memiliki kepengurusan baru. Bertempat di Gedung Chandra Kompleks Bank Indonesia (BI), Ketua MUI KH. Maruf Amin memandu pembacaan sumpah Pengurus MES 2008-2011. Disaksikan para mantan dan pejabat aktif, di antaranya Dirjen Pengelolaan Kekayaan Negara Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto, Gubernur BI Boediono, Mantan Menteri Koperasi Adi Sasono, Mantan Menneg BUMN Sugiharto, dan Mantan Direktur Utama Jamsostek Iwan Pontjowinoto. IA

Pengurus MES periode 2008-2011 diambil sumpahnya oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia KH. Ma’ruf Amin.
Ketua Umum MES Muliaman Hadad membacakan sumpah jabatan Pengurus MES. Tampak di belakangnya (ki-ka): Gunawan Yasni, Willy Aryati, Marissa Haque, M. Syakir Sula, M. Syafii Antonio, Iskandar Zulkaranen, Jafril Khalil, dan Wiwin P. Sudjito.

Dua selebritas menjadi Pengurus MES, Marissa Haque dan Ratih Sanggarwati. Di tengah-tengah duduk Gunawan Yasni. Tiga orang ini menjadi pemandu acara peresmian.

Menteri Negara BUMN Sofyan Jalil berkenan memberikan orasi ilmiah tentang ekonomi syariah sebagai solusi atas krisis keuangan global, setelah pengambilan sumpah Pengurus MES.

Para tokoh masyarakat dan pejabat menghadiri peresmian Pengurus MES. Tampak (ki-ka): Adi Sasono, Sofyan Jalil, Boediono, Muliaman D. Hadad, KH. Ma’ruf Amin, Aries Mufti, dan Iwan Pontjowinoto.


Penyanyi Gita Gutawa melantunkan lagu-lagu bernuansa rohani di sela-sela peresmian Pengurus MES.



Muliaman D. Hadad bersalaman dengan Sofyan Jalil disaksikan oleh Gubernur BI Boediono dan mantan Menneg BUMN Sugiharto.

Penandatanganan Kerjasama MES dan Depkoinfo ( Mentri Prof. Dr. Moh Nuh): Marissa Haque

Sumber: http://www.biskom.web.id/2009/09/01/depkominfo-resmikan-m-life-festival.bwi


1 September 2009.


Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, Masyarakat Ekonomi Syariah mengadakan M-Life (Muslim-Lifestyle) Festival di Grand Indonesia East Mall Jakarta, 1-6 September 2009.

Saat meresmikan acara, Menteri Komunikasi dan Informasi, M. Nuh mengatakan, gaya hidup muslim harus dikombinasikan dengan digital life style, agar dapat memicu daya saing di era kemajuan teknologi. Begitupun dalam menggerakan ekonomi syariah, peran teknologi mutlak digunakan.
Karenanya, Masyarakat Ekonomi Syariah menempatkan industri konten sebagai salah satu potensi yang dapat menjadi driver pertumbuhan ekonomi yang signifikan jika diarahkan secara efektif dan didukung oleh lingkungan yang kondusif.
Untuk menentukan arah strategis perkembangan industri konten di Indonesia, dalam acara ini telah disepakati 3 nota kesepahaman (MoU). Pertama, MoU antara Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dan Motekar, perusahaan pengembang aplikasi, sistem, dan layanan konten berbasis mobile. Kemudian MoU kedua ditandatangani oleh Depkominfo, Motekar dan Telkomsel dan yang ketiga MoU antara Depkominfo, Motekar, Telkom dan LKBN Antara.

Ketiga MoU yang dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian masyarakat informasi tersebut akan diwujudkan melalui penyebaran informasi berita, dan juga sebagai pelaksanaan Public Service Obligation, terutama ke masyarakat kelas menengah kebawah.
Pihak-pihak penandatangan MoU diharapkan dapat menjadi pionir dalam menciptakan succes story pengembangan layanan konten yang cakupannya luas, ekonomis dan fleksibel untuk dikebangkan, diantaranya berupa Warung Masyarakat Informasi Indonesia yang dapat diakses melalui perangkat mobile, Motekar Qur’an yaitu ayat suci berformat digital, serta Mobi-Mibo, aplikasi untuk personal content manager serta navigasi konten multi channel berbasis teks dan ikon grafik.
Acara yang dipandu oleh mantan anggota DPR, Marissa Haque ini dihadiri antara lain oleh Ashwin Sasongko (Dirjen Aplikasi Telematika), Cahyana Ahmadjayadi (Kepala Balitbang SDM Depkominfo), Sarwoto Atmosutarno (Dirut Telkomsel), Ahmad Mukhlis Yusuf (Direktur LKBN Antara), Arry Akhmad Arman (CEO Motekar) dan Soegiharto Santoso (Pimpinan Umum BISKOM).

Jumat, 16 Oktober 2009

Ekonomi Syariah Dukung Sektor Riil: Marissa Haque



 Rabu, 05 November 2008

Jakarta (4/11). Marissa Grace Haque (lahir di Balikpapan, 15 Oktober 1962; umur 46 tahun) adalah seorang aktris, sutradara, produser film dan politikus Indonesia. Menikah dengan Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) dan dianugerahi dua orang putri, yaitu Isabella Muliawati Fawzi (Bella) dan Marsha Chikita Fawzi (Kiki). Ia adalah kakak kandung dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque.

Ia juga aktif menulis di media dan sebagai pengacara non-ligitasi, Direktur Utama PT SAI (Saya Anak Indonesia) Films, Direktur Eksekutif e-Gov Institute di Jakarta dan Surabaya, juru bicara dari Ristra Beauty Clinic and Cosmetics, Duta Lingkungan Hidup dari KLH, Duta WWF untuk Badak Cula Satu, dan Duta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Marissa telah menyelesaikan berbagai disiplin ilmu yaitu, Doktor S3 dari Institut Pertanian Bogor, jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam & Lingkungan Hidup dan kini ia akan menjalani studi S2 Hukum Pidana Universitas padjadjaran.

Motto hidup duta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini yaitu menjalani hidup dengan mengalir seperti air (go with the flow) dan ikhlas menjalani ketentuan Allah Swt. Manusia berusia, namun tuhan yang menentukan hasilnya sesuai usaha tersebut.

Filosofi kehidupan bermasyarakat Marrissa yaitu jujurkan keadilan dan adilkan kejujuran. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ia berharap pemerintah tidak hanya menjalankan trilogi pembangunan yang terdiri dari stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Namun juga, ekonomi yang berpihak pada sektor Usaha Kecil dan Mikro (UKM).

Ekonomi syariah berpihak pada sektor riil yang mayoritas ada pada masyarakat Indonesia. UKM tersebut menjadi penolong di saat krisis global, yang muncul akibat runtuhnya pasar modal.

Ia berharap ekonomi syariah dapat maju menjawab tantangan jaman. Apalagi krisis global yang melanda beberapa negara saat ini dapat diatasi dengan sistem ekonomi yang berkeadilan seperti ekonomi syariah. Ekonomi syariah berada di pertengahan sistem ekonomi kapitalis dan ekonomi komunis. (Nola, www.pkesinteraktif.com)

Menuju SDM Ekonomi Islam Mumpuni: IBS dan Marissa Haque

Islamic Banking School
Setelah didaulat untuk menjadi Duta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersama Riri Reza, Marissa juga kini menjabat Ketua Lembaga Keuangan Mikro Ekonomi Syariah di Partai Persatuan Pembangunan turut meresmikan berdirinya, Islamic Banking School di Bandung. (cr2/ri)

Ketua Lembaga Studi Keuangan Mikro Syariah memaparkan materinya pada Stadium General dan Pembukaan Masa Perkuliahan Perdana IBS atau Islamic Banking School di Auditorium Kampus Dakwah jalan Batik Halus Kota Bandung, Senin 20 Oktober 2008.

Acara yang bertemakan "Prospek Perbankan Syariah Ditengah Krisis Ekonomi Global dan Peluang SDI Perbankan dalam Pemberdayaan Ummat." Menghadirkan Pimpinan cabang Bank Mega Syariah Bandung Dewi Mayangsari dan Dekan MKS UIN Bandung Ahmad Hasan Ridwan.


Kamis, 15 Oktober 2009

Marketing Bahlul: Syakir Sula Sekjen MES Guru Marissa Haque





By Republika Newsroom

Senin, 17 November 2008
ELLVITA/DOK REPUBLIKAISLAMI: Artis dan politisi Marissa Haque mengaku hidupnya kini semakin islami untuk membentengi diri di dunia politik.

JAKARTA-- Masalah pergaulan terdapat dua pilihan, yaitu benar atau salah. Hal tersebut diungkapkan Marissa Haque ketika menghadiri peluncuran buku "Marketing Bahlul" karya penulis Syakir Sula di Jakarta, akhir pekan lalu.

"Sekarang pemikiran tahta, harta, dan wanita masih menjadi patokan para pengusaha,"ujar istri dari Ikang Fauzi itu. Menurutnya, hal tersebut membuat orang mudah terpeleset dan menjadi bahlul.
Dia juga sangat menyadari, dunia politik yang digelutinya juga mudah membuat terpeleset. "Saya pernah menyesal atas perbuatan yang saya lakukan, dan saya sempat bertanya apakah saya pantas masuk surga," ujarnya serius.
Menurutnya, masalah kejujuran juga sangat penting dalam kehidupan. "Mengatakan sebuah kejujuran itu pahit tapi itu sebuah kewajiban," katanya lagi. Dia sendiri mengaku, sejauh ini, hidupnya semakin islami.

Terlebih saat ini dia, menjadi Duta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersama Riri Reza. Marissa juga kini menjabat Ketua Lembaga Keuangan Mikro Ekonomi Syariah di Partai Persatuan Pembangunan. Terakhir turut meresmikan berdirinya, Islamic Banking School di Bandung. (cr2/ri)

Minggu, 04 Oktober 2009

Finance Management Lebih Baik Bila Syariah, Berharap Dukungan Pak Boediono


Sebagai salah seorang mrid di Pasca Sarjana FEB-UGM, saya bermimpi akan pernah walau hanya sekali diajarkan langsung oleh Bapak Wakil Presiden RI terpilih kita ini yaitu Prof. Dr. Boediono. Saya pernanh mendengar dari salah satu acara diskusi/wawancara di Metro TV bahwa Pak Boediono adalah orang pertama yang menerbitkan kebijakan SUKUK SYARIAH. Karenanya saya sangat bermimpi bahwa perkembangan Ekonomi SYariah mendapatkan dukungan optimal dari para penyelnggara negara kedepannya.

Sampai hari ini yang saya dapatkan dari FEB-UGM baru Ekonomi konvensional terkait dengan Ekonomi Makro dan Global. Seperti apa yang saya sajikan dibawah ini secara singkat terkait dengan prasyarat bila sebuah perusahaan berniat masuk bursa saham.


Finance Management Lebih Baik Bila Syariah
Semua strategi keuangan, termasuk tunai dan properti dipengaruhi oleh apa yang terjadi di pasar modal. Pasar modal adalah penentu arah ekonomi dunia.

Perusahaan bisa mendapatkan modal dari bank atau pemberi pinjaman lain. Tapi modal yang berasal dari kepemilikan saham lebih disukai karena begitu saham dikeluarkan dan dibayar oleh investor awal, uang itu menjadi milik perusahaan selamanya. Perusahaan tidak perlu membayar kembali, tidak ada bunga, juga tidak ada kewajiban untuk membayar dividen. Tentunya baik bagi perusahaan tersebut untuk membayar dividen dua kali setahun, tapi tidak ada keharusan.

Proses perusahaan masuk bursa saham (IPO) sangat kompleks dan makan biaya, melibatkan ahli hukum, akuntan, investment bankers, spesialis relasi publik. Sebagai calon investor, Anda bisa mendapatkan dokumentasi yang disebut prospektus yang berisi :

• Detil tentang perusahaan, berikut kinerja masa lalu dan prospek ke depan, termasuk proyeksi keuntungan.

• Laporan keuangan lengkap.

• Rekam jejak para direksi dan komisaris.

• Paket remunerasi dari direksi dan komisaris.

• Para penasehat yang terlibat dalam proses IPO.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Rumah Zakah & Marissa Haque: Zakath via Recurring was a Brilliant Idea



Rumah Zakat

Marissa Haque: Zakath via Recurring was a Brilliant Idea


TANGERANG,BANTEN.

Human being make new technology is to help and make their life easier. As long as their technology were not crushing with syariah laws, then utilizing this technology was helpful. This opinion came out from Marissa Haque as considering credit card recurring system application for pay zakath.

With this system, donors do not waste their time anymore for paying zakath directly. With this system, a donor can routinely for paying Zakath. In the end of period, the bill must be paid as requirement to applicating this system.

As met while she went to Serang from Tangerang, Marissa admitted that she still take out of Zakath, infaq, shodaqoh directly to needy people every time she got money. As donor we often forget and sometimes waiting for minimum limit as one million rupiahs nevertheless we still forget. That is why it directly gives to needy people as 2.5%. This Ikang Fawzi’s wife explained.

Marissa remarked this applied recurring system idea for zakath was brilliant idea and obviously helpful donor. She also supported IT technology application in zakath management. It is the time for technology application to make people easier to do some good activity already.

newsroom/Heny - Tangerang

Kamis, 17 September 2009

Semarak M-Life Festival bersama MES (Masyarakat Ekonomi Syariah): Marissa Haque


Marissa Haque, Astri Ivo, dan Cece Kirani Siap Semarakan M-Life Festival


Rabu, 19 Agustus 2009 10:39 wib


JAKARTA - Sejumlah artis dijadwalkan akan menyemarakkan acara M-Life Festival atau Festival Gaya Hidup Muslim (Islami) yang berlangsung di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta pada tanggal 1 hingga 6 September 2009. Tiga orang artis yang telah memastikan akan kehadirannya adalah Marissa Haque, Astri Ivo dan Cece Kirani.


”Mbak Marissa Haque, Astri Ivo dan Cece Kirani akan menjadi pengisi acara dalam M-Life Festival,” ujar Nindya Nazara, Direktur Eksekutif Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) saat launching program M-Life Festival di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (18/8/2009). Selain itu yang juga dijadwalkan akan mengisi acara adalah Cici Tegal dan Ratih Sanggarwati dengan para modelnya.


Hadir pada acara launching program M-Life Festival antara lain adalah Subarjo Joyosumarto-Ketua Umum PKES, Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) M. Syakir Sula, Ketua Umum Asosiasi BMT se Indonesia (Absindo) Aries Mufhti, Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Mustafa Edwin Nasution dan Ketua Umum AAKSI Prof Sofyan Safri Harahap serta Prof Feisal Rifai dosen Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia.


Festival Gaya Hidup Islami, merupakan upaya dakwah yang mengedepankan Islam sebagai rahmat bagi alam. Untuk itu dalam festival ini juga dikemas dalam acara-acara yang bersifat menghibur, kendati tetap sarat dengan muatan dakwah Islami. Selain itu pilihan Grand Indonesia Shopping Town sebagai lokasi kegiatan ditargetkan untuk mendekatkan ekonomi syariah ke kalangan menengah atas di perkotaan.


Sejumlah acara akan digelar di lokasi Festival. Antara lain Festival Anak-Anak Muslim yang akan diisi Kelompok Musik Debu Yunior serta akan dikoordinasi oleh Majalah Parents Guide. Selain itu juga ada program untuk Remaja yaitu berupa Festival Musik Islami yang diikuti oleh grup band pelajar dan mahasiswa. Aliran musik yang dilombakan adalah pop, nasyid, jazz dsbnya. Para pemenangnya berupa tabungan syariah dan netbook dsbnya.


Bersamaan dengan pelaksanaan Festival Gaya Hidup Islami yang berlangsung di mall terbesar di Asia Tenggara ini juga akan diserahkan Sahabat Ekonomi Syariah Indonesia (SESI). "Saat ini tengah dilakukan penjurian atau seleksi oleh para ahli ekonomi syariah terhadap sejumlah tokoh yang dinilai memiliki kontribusi istimewa dan luar biasa bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Agustianto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).


Selain itu, sejumlah ustad dan public figur juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi pengisi kegiatan selama M-Life Festival. Antara lain Ustad Yusuf Mansyur, Ary Ginandjar dan artis film Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Pada acara pembukaan festival yang akan dilakukan oleh pejabat tinggi negara ini juga akan dilakukan penandatanganan MoU antara MES dengan Depkominfo dan MES dengan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).


Selama festival juga akan diisi berupa pameran keuangan syariah yang diikuti dengan kalangan perbankan dan lembaga keuangan syariah, pameran produk halal dan jasa Islami, fashion show, pameran produk komputer dan telekomunikasi, dialog edutainment, dialog perencanaan keuangan Islami, pentas seni dan berbagai kegiatan lainnya. ?’Setiap hari panitia akan membagikan door prize berupa sebuah Blackberry setiap hari,” papar Agustianto.


Selain kegiatan festival yang bersifat off air, kegiatan ini juga disinergikan dengan kegiatan on air berupa acara di radio dan televisi. Untuk di televisi akan disiarkan melalui program Sakina di TV One. Program Sakina berupa acara talkshow mengenai perbankan dan keuangan syariah yang mengisi dalam acara Kabar Sahur selama bulan puasa di TV One. Sejumlah tokoh perbankan dan lembaga keuangan syariah, selebritis, artis, praktisi dan penggiat ekonomi syariah.(*) (mbs)


Sumber: http://news.okezone.com/BeritaAnda/index.php/ReadStory/2009/08/19/229/249279/marissa-haque-astri-ivo-dan-cece-kirani-siap-semarakan-m-life-festival

Rabu, 16 September 2009

Ketika Pertimbangan Ekonomi Makro Indonesia Memakan Ekonomi Rakyatnya Sendiri: Marissa Haque


Pasar Tradisional Sebentar Lagi Tinggal Kenangan


Empatiku yang luar biasa kepada pasar tradisional ketika melihat data yang ada. Memang data ditanganku ini bukan yang paling terakhir, namun tahun 2007 bukanlah tahun yang terlalu lama telah lewat. Dimana sejumlah 4.707 pasar tradisional ditinggalkan pedagang karena kalah brrsaing dengan ritel modern dalam lokasi yang sama. Angka diatas tersebut adalah setara dengan besaran 35% dari total pasar tradisional diseluruh Indonesia. Percepatan pertumbuhan ritel modern didalam kurun waktu sangat singkat berhasil menggilas sumber pendapatan wong cilik pada lini akar rumput.


Data yang saya peroleh dari Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional menyatakan bahwa pada tahun 2007 jumlah total pedagang tradisional terdapat sebanyak 12.625.000 pedagang, namun pada akhir tahun 2008 tercatat tinggal 11.000.000 pedagang saja. Sehingga total dala jangka waktu hanya setahun, sebanyak 1.625.000 pedagang yang gulung tikar. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus dan didalam kampanye Capres dan Cawapres 2009 ini hanya ada 1 (satu) saja pasangan yang menyentuh kepentingan perlingan pada kelompok ini dapat dibayangkan tak lama lagi sebagian besar dari mereka akan mati pelan-pelan seperti apa yang pernah dijelaskan didalam teori Darwin terkait dengan istilah proper to the fittest.



Ritel Masuk Desa Tasik dan Garut, Jabar
Penyebab yang signifikan membunuh para pedagang tradisional ini adlah ketika pasar ritel modern yang tadinya hanya berada dikota-kota besar kemudian merambah tak terkendali hingga masuk kedesa-desa. Sebagai contoh adalah wilayah Dapil Jabar 10 dan 11 ketika kampanye legislatifya ng baru lalu kemarin – sekitar Garut dan Tasikmalaya.


Dikota Tasikmalaya yang memiliki luas 171 km2 sekarang ini telah berdiri 9 buah supermarket dan 13 minimarket, ditambah 1 buah hypermarket yang berlokasi didalam pusat belanja Maya Sari Plaza – sebelumnya adalah sebuah pasar tradisional. Ritel modern ini menawarkan harga jual yang jauh lebih murah serta suasana yang lebih nyaman kepada para pengunjungnya. Barang lebuh murah yang ditawarkan kepada pembeli biasanya berkisar sekitar consumer goods dan house holds dari tusuk gigi, peniti sampai barang elektronika.



Beberapa diversivikasi usaha yang merupakan SBU (strategic business unit) dari peritel ini adalah juga memproduksi sendiri beberapa produk urusan rumah tangga, antara lain seperti: kecap, kertas tisu, dan lain sebagainya dengan memakai merek mereka sendiri yang mereka sebut sebagai private label semisal yang telah diproduksi peritel asal Perancis Carrefour. Biasanya produk-produk yang diproduksi oleh peritel besar ini jatuhnya menjadi sangat murah karena mereka langsung berhubungan dengan produsen. Lama-lama mereka juga mengembangkan usaha menjadi principal, distributor sekaligus grosir. Sehingga semakin sempit dan tersingkirkan saja ruang gerak mereka yang bergerak dilini bawah terkait dengan ekonomi kerakyatan.



Kebijakan pemerintah yang meminggirkan keberadaan mereka ini, diperkuat dengan Permendag No. 53 Tahun 2008 berisi 28 buah pasal yang yang ditandatangani oleh Ibu Marie Pangestu pada tanggal 12 desember 2008, berisi pengaturan tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan pasar modern. Besar harapan saya dan sebagian besar pengamat ekonomi kerakyatan agar para pasangan Capres dan Cawapres yang akan maju nanti ini ada yang dengan serius menyatakan keberpihakannya atas intervensi dari Negara kepada para pengusaha jaringan akar rumput ini demi pemerataan ekonomi berkelanjutan yang tidak sekedar mengejar growth atau pertumbuhan semata. Kalau toh ada yang meneriakkan kepentingan pemerataan baru terlihat pada iklan Bapak Prabowo Subianto semata, karena kebetulan Bapak Prabowo juga adalah Ketua dari Persatuan Pedagang Tradisonal ini.



Namun begitu Pak Prabowo bergabung dengan Ibu Megawati, apakah cerita kedepannya masih akan sama? Ini adalah peluang sekaligus tantangan yang masih belum terlihat nyata digarap dengan serius oleh seluruh pasangan Capres yang tiga pasang ini tanpa terkecuali.


Kalau saja ada dari salah satu pasangan Capres dan Cawapres mengusung sistem ekonomi Indonesia kedalam sebuah sistem mashlahat berbasia Syariah... alangkah berbahagianya 85% penduduk Muslim di Bumi Pertiwi membayangkan keberkahan yang akan diperoleh oleh kita semua tanpa terkecuali dalam koridor Rahmatan lil Alalmin...


Allahu Akbar! Kita belum merdeka!

Daftar Blog Saya

  • Marissa Haque Ikang Fawzi: Kematian Itu Sangat Dekat Dear Tweeps - Kematian itu sangat dekat dear Tweeps, jgn pernah bosan berbuat baik. Allahu Akbar! pic.twitter.com/TJMv5bPhCW [image: f5e70122f5a7e34a56114ee0d0e43f8c...
    10 tahun yang lalu

Entri Populer